Categories
Berita Berita KSP

Puluhan Petugas Linmas Pemilu di Jatim Meninggal, KSP Dorong Syarat Pembatasan Usia

Bangkalan – Kantor Staf Presiden mendorong pembatasan usia untuk petugas Linmas Pemilu. Hal ini berkaca dari kejadian di Jawa Timur, di mana sejak 14 hingga 25 Februari 2024 terdapat 45 jiwa petugas Pemilu meninggal, dan 20 di antaranya merupakan Satuan Linmas (Satlinmas).

“Padahal di tiap TPS perbandingannya 7 KPPS dan 2 Linmas. Ini artinya di Jatim secara rasio petugas Linmas lebih rentan meninggal sehingga harus ada perbaikan,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo, saat menyaksikan penyerahan santunan untuk petugas Pemilu yang meninggal, di KPU Bangkalan, Kamis (29/2).

Abraham mengatakan saat ini belum ada regulasi yang mengatur kriteria petugas linmas yang layak bertugas saat pemilu. Kondisi ini berbeda dibanding petugas KPPS yang secara jelas mensyaratkan batasan usia dan kondisi kesehatan tertentu. Untuk itu, sambung dia, Kantor Staf Presiden akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga untuk membahas kemungkinan pembatasan usia bagi petugas linmas yang akan bertugas saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ke depan. “Usulannya bisa disamakan dengan batasan usia untuk KPPS, yakni maksimal 55 tahun,” ujar Abraham.

Pada kesempatan itu, Abraham menyampaikan angka kematian petugas pemilu 2024 lebih sedikit dibanding pemilu 2019. Meski demikian, menurut dia, masih harus ada upaya perbaikan untuk mencegah dan meminimalisir korban jiwa dari petugas pemilu.

Sebagai informasi, Kantor Staf Presiden bersama KPU Provinsi Jawa Timur dan KPU Bangkalan menyerahkan santunan kepada petugas pemilu yang meninggal dunia di KPU kabupaten Bangkalan. Sesuai Keputusan KPU 59/2023, Badan Adhoc yang meninggal mendapat santunan kematian sebesar Rp 36.000.000 dan bantuan biaya pemakanan sebesar Rp 10.000.000. Santunan dengan total sebesar Rp 46.000.000 tersebut diberikan kepada ahli waris.

“Kami menyampaikan duka cita mendalam bagi sejumlah petugas pemilu yang meninggal dunia. Dan sesuai arahan Bapak Moeldoko, KSP turut memastikan petugas pemilu mendapatkan hak dan perlindungan sesuai dengan ketentuan yang ada. Merekalah pejuang demokrasi yang sesungguhnya.” Pungkas Abraham.

Categories
Berita Berita KSP

Moeldoko Usulkan Indonesia Jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik ke FAO

Kolombo, Sri Lanka – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, melakukan pertemuan bilateral dengan Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia Pasifik, Jong Jin Kim, di Kolombo Sri Lanka, Jum’at (23/2). Dalam pertemuan tersebut, Ia menyampaikan tiga gagasan strategis untuk memperkuat ketahanan pangan di Asia Pasifik. Yakni, mendorong regenerasi petani melalui pusat pelatihan, membangun smart farming, serta memperkuat riset dan inovasi tropical farming.

Moeldoko mengatakan pembentukan pusat laboratorium pelatihan regenerasi petani merupakan bagian dari transformasi sistem agri food. Saat ini, kata dia, semua negara mengalami masalah yang sama, yakni petani semakin menua dan generasi muda yang berminat di pertanian kian sedikit. Untuk itu diperlukan program percepatan regenerasi petani melalui sebuah laboratorium pelatihan. “Ini akan menjadi tempat berbagi ilmu dan praktik baik dari berbagai negara Asia pasifik dan kemudian direplikasi melalui jaringan FAO,” katanya.

Moeldoko pun memastikan Indonesia siap menjadi pusat laboratorium percepatan pembentukan petani muda. Alasannya, Indonesia punya keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah telah bekerja sama dengan FAO membangun program regenerasi petani yang meliputi pelatihan berjenjang dari hulu hingga hilir dengan melibatkan dunia usaha, kementerian/lembaga, Bank Sentral Indonesia, asosiasi petani, dan organisasi kepemudaan.

Menurut Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini, untuk menarik minat anak muda menjadi petani, dibutuhkan cara-cara baru dalam bercocok tanam dengan penggunaan teknologi. Moeldoko pun mengusulkan penguatan smart farming sebagai jenis pertanian baru. Salah satu negara yang bisa menjadi mitra strategis, sebut dia, adalah Korea Selatan. “Korea Selatan terkenal sebagai negara yang dapat menjadi contoh pengembangan smart farming dan kita siap bekerja sama dalam melatih petani muda Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Moeldoko mengungkapkan selain regenerasi petani dan pengembangan smart farming, penguatan investasi riset dan inovasi di bidang tropical farming juga harus dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan di Asia Pasifik. Sebagian negara di kawasan merupakan negara tropis dengan potensi kekayaan hayati yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan diversifikasi pangan.

Selama ini, sambung Panglima TNI 2013-2015, riset dan pengembangan pangan lokal belum berjalan dengan baik, terutama soal perbenihan dan pemanfaatan plasma nuftah, good agriculture, serta peningkatan nilai tambah. “Padahal pengembangan pangan dapat menjawab isu ketahanan pangan dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani,” terangnya.

“Indonesia bersedia menginisiasi pengembangan pusat riset, dengan dukungan dari FAO dan lembaga terkait lainnya, ini akan menjadi ajang tukar pengalaman dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan negara-negara di kawasan Asia Pasifik,” tutup Moeldoko.

Sementara itu, Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia Pasifik, Jong Jin Kim, mengapresiasi dan akan mendukung upaya Indonesia untuk regenerasi petani. Ia juga menyetujui usulan pemerintah Indonesia dan akan berbagi pengalaman untuk menemukan cara terbaik dalam memecahkan masalah regenerasi petani.

“FAO juga sudah membuat studi tentang saran kebijakan yang bisa dijadikan referensi untuk meningkatkan minat petani muda,” ujarnya.

Categories
Berita Berita KSP

FAO Puji Gagasan Moeldoko Soal Penguatan Regenerasi Petani di Asia Pasifik

Kolombo, Sri Lanka – Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengapresiasi gagasan Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, terkait penguatan regenerasi petani di kawasan Asia Pasifik. Hal ini disampaikan Ketua Dewan FAO, Hans Hoogeven, dalam Konferensi ke-37 FAO Asia Pasifik di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (21/2).

Hoogeven menilai Indonesia telah menunjukkan langkah nyata dalam menjawab ancaman krisis pangan global, terutama melalui transformasi sektor pertanian termasuk upaya regenerasi petani.

“Jika anak muda tidak tertarik ke bidang pertanian, ini akan menjadi bencana. FAO akan menindaklanjuti dan menegosiasikan pemikiran pemerintah Indonesia, khususnya terkait regenerasi petani,” tegas Hoogeven.

Pada konferensi yang dihadiri 34 delegasi negara anggota FAO Asia Pasifik tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memaparkan tiga prioritas transformasi pertanian dan pangan untuk menghadapi krisis pangan di Asia Pasifik.

Pertama, transformasi cara bertani. Moeldoko menekankan pentingnya mendorong pertanian yang lebih efisien dengan teknologi dan berkelanjutan. Kerjasama kawasan dalam pengembangan teknologi pertanian perlu diperkuat.

Kedua, transformasi produk pangan. Kawasan Asia Pasifik, yang kaya sumber daya hayati, harus membangun ketahanan pangan dengan diversifikasi pangan. Moeldoko mencontohkan Indonesia yang mengembangkan pangan non-beras seperti sagu dan sorgum. “Kerjasama kawasan dalam pengembangan pangan non-beras perlu diperkuat,” imbuhnya.

Ketiga, transformasi aktor atau petani. Moeldoko menyoroti masalah regenerasi petani di kawasan dan dunia. Petani semakin tua dan sulit menarik minat anak muda. Untuk menjawab tantangan ini, Indonesia bekerja sama dengan FAO membangun program regenerasi petani. Program ini meliputi pelatihan berjenjang dari hulu ke hilir, termasuk penggunaan teknologi smart farming dan cara berbisnis yang menguntungkan. “Cara ini terbukti menarik minat anak muda ke sektor pertanian,” kata Moeldoko.

Indonesia, dengan bonus demografi dan 170 juta penduduk cakap digital, memiliki keunggulan untuk mencetak petani muda. Selain itu, Indonesia juga memiliki lahan luas dengan 333 buah Sungai dan iklim tropis yang mendukung. Dengan keunggulan ini, Moeldoko yakin Indonesia dapat menjadi pusat pelatihan regenerasi petani di Asia Pasifik. “Kami ingin program regenerasi petani yang diinisiasi bersama FAO menjadi salah satu pusat pelatihan bagi petani muda di Asia Pasifik,” tuturnya.

“Melalui pelatihan ini, kami juga membuka diri untuk pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar petani, sehingga mempercepat menarik minat anak muda ke sektor pertanian,” pungkas Moeldoko.

Categories
Berita Berita KSP

Kunjungi IIMS 2024, Moeldoko: Perkembangan Kendaraan Listrik Semakin Cepat dan Kompetitif

Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menilai perkembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin cepat dan kompetitif. Hal ini ditunjukkan oleh semakin beragamnya varian dan desain kendaraan listrik.

“Saya sangat senang, ada perkembangan yang sangat kompetitif dan cepat, baik varian maupun desainnya menyenangkan,” kata Moeldoko saat mengunjungi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (19/2).

Moeldoko mengatakan kendaraan listrik menjadi kian populer di Indonesia dengan pertumbuhan penjualan yang signifikan, terutama untuk kendaraan listrik jenis roda empat atau mobil listrik. Sayangnya tingginya pertumbuhan mobil listrik masih belum diimbangi dengan pesatnya laju pertumbuhan kendaraan listrik jenis roda dua atau sepeda motor listrik.

“Perkembangan roda empat cepat sekali, menurut saya malah nggak seimbang antara supply and demandnya. Tapi yang aneh memang di sektor sepeda motor,” ujarnya.

Menurut Moeldoko penjualan kendaraan listrik jenis roda dua atau sepeda motor listrik belum tinggi karena masih ada tiga isu yang belum terjawab dan bisa meyakinkan konsumen. Ketiga isu tersebut, sambung dia, terkait dengan jarak tempuh baterai, harga baterai, dan infrastruktur pengisian daya.

“Isu pertama pasti nanya jaraknya jauh nggak. Rata-rata sekarang 50 – 60 kilometer, sehingga kalau ada warga di Tangerang mau ke Jakarta masih pikir-pikir. Kedua, isu baterai masih mahal dan ketiga isu charging. Sekarang ini chargingnya masih lama rata-rata minimum 2,5 jam sampai 4 jam,” jelasnya.

“Ketiga isu inilah yang menjadi hambatan orang-orang kita masih belum beralih ke sepeda motor listrik,” imbuh Moeldoko.

Pada kesempatan itu, Moeldoko menegaskan pemerintah berkomitmen untuk mendukung pengembangan tekonologi baterai yang lebih murah dan tahan lama, serta memperluas infrastrktur pengisan daya di seluruh negeri. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong insentif untuk menarik minat konsumen, seperti subsidi dan keringananan pajak.

“Dengan upaya-upaya ini kita berharap kendaraan listrik menjadi pilihan utama masyarakat di masa depan,” pungkasnya.

Categories
Berita Berita KSP

Moeldoko: Pelaksanaan Skrining Kesehatan Minimalisir Korban Jiwa dari Petugas Pemilu

Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya sejumlah petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia memastikan pemerintah akan memenuhi hak seluruh petugas Pemilu yang meninggal dunia saat menjalankan tugas.

“Saya akan turut memastikan petugas pemilu akan mendapatkan hak-haknya sesuai ketentuan yang ada,” kata Moeldoko usai memimpin rapat koordinasi terkait perkembangan data kesehatan petugas penyelenggara pemilu 2024, di kantor Kementerian Kesehatan, Senin (19/2).

Rapat koordinasi tentang perkembangan data kesehatan petugas penyelenggara pemilu 2024, dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Ketua Komisi Pemilihan Umum, Hasyim Asy’ari, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, dan perwakilan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Menurut Moeldoko meski dari catatan angka kematian di pemilu 2024 lebih kecil dibandingkan 2019, tapi pemerintah sebenarnya menargetkan nol kematian petugas pemilu pada pelaksanaan pesta demokrasi tahun ini.

Untuk itu, sambung dia, Kantor Staf Presiden jauh-jauh hari telah menginisiasi adanya Surat Edaran Bersama (SEB) untuk memberikan skrining kesehatan dan perlindungan kesehatan bagi petugas pemlu, serta membentuk tim lintas kementerian/lembaga untuk mengawalnya. Yakni, dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan BPJS Kesehatan.

Pelaksanaan SEB tersebut, sambung dia, merupakan langkah antisipatif pemerintah dalam meminimalisir korban jiwa dari petugas pemilu, sekaligus membangun kesiapsiagaan tim kesehatan.

“Meski ada empat persen petugas yang belum terdftar, tapi ada upaya nyata semua petugas melaksanakan skrining kesehatan,” terangnya.

“Saya mengapresiasi kinerja seluruh kementerian/lembaga dalam melaksanakan SEB ini, sehingga kita bisa memetakan risiko kesehatan petugas, dan memberikan pelayanan maksimal kepada mereka sehingga korban jiwa dari petugas pemilu bisa diminimalisir,” imbuh Moeldoko.

Lebih lanjut, Panglima TNI 2013-2015 ini mengingatkan agar fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tetap menjaga kewaspadaan dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas pemilu, meski trend kunjungan petugas ke fasilitas kesehatan sudah menurun signifikan.

Moeldoko juga memastikan pemerintah akan melakukan perbaikan sistem layanan kesehatan bagi petugas pemilu agar dalam pelaksanaan pesta demokrasi ke depan tidak ada lagi petugas yang meninggal dunia. Terlebih, sebentar lagi juga akan digelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.

“Sekecil apapun presentase jumlah petugas yang meninggal, tetaplah korban jiwa manusia. Untuk itu upaya perbaikan kedepan harus dilakukan agar tidak ada lagi petugas yang meninggal,” pungkasnya.

Sebagai informasi, BPJS Kesehatan mencatat ada 626.731 petugas pemilu 2024 yang telah menggunakan fasilitas kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, lebih dari 6,8 juta petugas pemilu yang sudah menjalani skrining riwayat kesehatan. Dari jumlah tersebut sebanyak 398.155 atau 5,83% petugas pemilu berisiko penyakit dan 6.427.796 atau 94,17% petugas pemilu yang tidak berisiko penyakit.