JAKARTA- Presiden Jokowi mengangkat Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Pelantikan mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura zaman Presiden BJ Habibie ini, berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/12).
Luhut Pandjaitan usai dilantik Presiden Jokowi mengatakan, banyak tantangan dan dirinya akan berperan banyak membantu presiden. Ia yakin, tugasnya tak akan berbenturan dengan Mensesneg, Sekretaris Kabinet (Seskab) atau Kementerian/Lembaga lainnya.
“Tidak ada tumpang tindih. Banyak persoalan negeri ini yang harus diselesaikan bersama,” kata Luhut yang juga bertugas menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
TUGAS KEPALA STAF KEPRESIDENAN
Sebelumnya Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 190 tahun 2014 tentang Unit Staf Kepresidenan. Kemudian pada 26 Februari 2015 Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2015 yang mengubah Unit Staf Kepresidenan menjadi Kantor Staf Presiden. Berdasarkan Perpres tersebut, Kantor Staf Presiden bertugas memberikan dukungan komunikasi politik dan pengelolaan isu-isu strategis kepada presiden dan wakil presiden. Selain itu, lembaga non-Kementerian ini melaksanakan tugas pengendalian program-program prioritas nasional.
Terkait tugas tersebut, maka Kantor Staf Presiden melaksanakan sejumlah fungsi, di antaranya pengendalian dalam rangka memastikan program-program prioritas nasional dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi presiden, dan penyelesaian masalah secara komprehensif terhadap program-program prioritas nasional yang dalam pelaksanaannya mengalami hambatan. Selain itu, percepatan pelaksanaan program-program prioritas nasional dan pemantauan kemajuan terhadap pelaksanaan program-program prioritas nasional.
PROFIL SINGKAT KEPALA STAF KEPRESIDENAN
Luhut Panjaitan berpangkat Jenderal TNI (Purn) lahir di Simargala, Huta Namora, Toba Samosir 28 September 1947. Ia pernah menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan di Kabinet Persatuan Nasional saat Abdurrachman Wahid sebagai Presiden.
Luhut Panjaitan adalah lulusan terbaik Akademi Militer Nasional angkatan 1970. Beberapa jabatan di militer pernah diemban antara lain: Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesejahteraan Infanteri (Pussenif) dan Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Tahun 2004, Luhut Panjaitan merintis bisnis bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group. Dua anak perusahannya bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan. Sejak memulai produksi tahun 2007, perusahaan miliknya mengalami kemajuan dan tercatat sebagai perusahaan terkemuka di bidang batubara.
Beberapa penghargaan yang pernah diraih Luhut Panjaitan di antaranya:
- Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011).
- Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006).
- Komandan Resort Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995).
- Tanda Jasa Militer: Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
- Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970).
Selain itu, beberapa jabatan organisasi yang pernah dijabat antara lain:
- Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar (2008 – 2014)
- Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (2001 – 2010)
- Pendiri Yayasan DEL
- Pendiri Yayasan Luhur Bakti Pertiwi
- Pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa
- Pembina Relawan Bravo 5 Pendukung Jokowi-JK (2014)