Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas

Program Dasa Wisma 10 Rumah Aman Langsung Mendapat Respon Positif

Pemeriksa suhu tubuh di jl Bango IV RT 10 RW 03 no 46 pondok labu Cilandak Jakarta Selatan
Pemeriksa suhu tubuh di jl Bango IV RT 10 RW 03 no 46 pondok labu Cilandak Jakarta Selatan

JAKARTA – Program yang digagas Kantor Staf Presiden (KSP) melalui Dasa Wisma 10 Rumah Aman mendapat respon positif masyarakat. Saat ini sudah terbantuk 10 komunitas di berbagai wilayah dan akan segera diperluas sebagai embrio untuk sebuah kecamatan. “Kita mengujicoba kegiatan berbasis program Dasa Wisma dengan membangun partisipasi publik melawan corona,” kata Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di Bina Graha, Rabu (1/4).

Moeldoko yakin partisipasi publik akan sangat membantu pemerintah mengatasi penyebaran COVID-19. Dalam program ini, publik membentuk komunitas berbasis daring secara aktif dan mandiri. Masyarakat yang terlibat, nanti akan mendapat supervisi dari relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Puskesmas terdekat.

Memanfaatkan Whatsapps Group (WAG), setiap kelompok terisi 30-40 kepala keluarga atau rumah. Program ini langsung mendapat respon masyarakat di Legok, Tangerang, Banten. Mereka membentuk mata rantai komunitas berbasis teknologi.

“Kami langsung bergerak begitu tahu ada program 10 Rumah Aman. Sebab, kami tahu bila program ini sangat bagus untuk memutus sebaran Covid-19. Sekarang lingkungan RT bisa terhubung kembali satu sama lain dengan arah yang jelas,” kata Agus Heri Nugroho, selaku Ketua RT.3/RW.9, Perum Legok Permai-Blok Flamboyan, Legok, Tangerang, Banten, Rabu (1/4).

Fungsi program pun berkembang. Dampak negatif Covid-19 secara ekonomi ikut diperhatikan. Secara gotong royong, mereka ikut mengumpulkan donasi logistik. Beragam bantuan ini akan disalurkan pada pihak yang membutuhkan di wilayah RT masing-masing. Pengumpulan dan pembagian donasinya dilakukan secara aman. Caranya, donasi logistik diletakan di depan rumah. “Secara khusus kami menyambut baik program ini. Selain sosial, di situ ada aspek kemanusiaannya. Para warga yang kesulitan secara ekonomi karena Covid-19 akan dibantu secara gotong royong. Hal ini juga sudah mulai berjalan. Sembako dikumpulkan lalu diberikan kepada yang memerlukan,” papar Yana selaku Ketua

RT.10/RW.03, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Melalui WAG, struktur kelompok ini juga terbentuk rapi. Selain ada ketuanya, kelompok ini menunjuk Petugas Dasa Wisma atau Karang Taruna. Mereka memastikan anggotanya #diRumahSaja dan rutin memonitor Suhu Tubuh setiap warganya. Informasi tersebut lalu dilaporkan kepada Ketua Kelompok melalui WAG. Dilakukan secara marathon, informasi itu lalu diteruskan kepada Ketua RT.

Warga secara mandiri terus mengantisipasi gejala paparan Covid-19. Sebut saja, kenaikan suhu badan di atas 37,5 derajat celcius. Tanda lain munculnya radang tenggorokan, batuk, sesak nafas dengan durasi 2 hari atau lebih. Muryanto, selaku Ketua RT.4/RW.9, Perum Legok Permai Blok Flamboyan, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten mengatakan, masyarakat pro aktif terhadap himbauan pemerintah.

“Pada hakikatnya masyarakat selalu pro aktif terhadap beragam program pemerintah. Himbauan dari pemerintah selalu diikuti, termasuk 10 Rumah Aman ini. Secara rutin kami mengecek suhu tubuh dan mengenali potensi munculnya tanda-tanda Covid-19,” kata Muryanto.

Untuk melindungi Petugas Ukur Suhu, beberapa perlengkapan perlindungan disiapkan. Mereka lalu mengenakan Masker dan Sarung Tangan. Selalu bersih, mereka selalu mencuci tangan atau disinfektan baik sebelum atau sesudah bertugas. Setiap informasi yang masuk selalu dicatat. Mereka juga tidak lupa membangun komunikasi dengan para tenaga medis di daerahnya hingga ambulans terdekat. “Implementasi program 10 Rumah Aman ini berjalan bagus. Aktivitasnya berjalan normal dan tanpa kendala. Semua warga dimonitor dan datanya dicatat lalu diteruskan kepada lembaga terkait. Untuk alat perlindungan diri diberikan sesuai prosedur,” tegas Adi Siswoyo, selaku Ketua RT.02/RW.011, Komplek Permata Mansion Cluster Sapphire, Serua, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

“Sosialisasi program langsung diteruskan kepada warga sejak awal. Potensi sebaran Covid-19 sejauh ini tetap terkendali dan dampak ekonominya bisa diatasi. Pengecekan suhu tubuh warga terus dilakukan. Sembako yang mulai terkumpul langsung didistribusikan. Seluruh warga sangat pro aktif,” jelas Ketua RT.05/RW.01, Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah, Sudiarso.
Kepala Staf Presiden Moeldoko pun optimistis, mata rantai sebaran Covid-19 akan cepat terputus dan lenyap di Indonesia. Satu sisi publik tetap mendapatkan jaminan kesejahteraan secara ekonomi secara gotong-royong. Apalagi, respon cepat dan penanganan terukur selalu diberikan pemerintah.

“Kami apresiasi atas kepedulian masyarakat memerangi Covid-19 di Indonesia. Semua elemen harus bersinergi. Dengan soliditas gotong royong seperti ini, kami yakin beragam problem Covid-19 akan cepat selesai sesuai skenario. Impact tekanan yang ditimbulkannya secara ekonomi juga bisa diatasi secara tuntas,” tutup Moeldoko.(**)

Berikut 10 Langkah Mudah Melawan COVID-19
Pertama, melibatkan Ketua  Rukun Tetangga (RT), penggiat Dasa Wisma, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan karang taruna di lingkungan RT. Kegiatan ini akan disupervisi relawan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun jika relawan BNPB dan Relawan BPBD belum terbentuk, bisa mengajak puskesmas terdekat sebagai supervisor program.
Selanjutnya kedua, akan dibentuk pula Whatsapps Group (WAG) untuk kelompok kecil sekitar 30-40 rumah dengan menunjuk seorang  ketua kelompok. Melalui WAG, semua pihak dapat  berdiskusi, mencari informasi dan solusi secara mandiri atau bersama-sama dalam memerangi virus corona di tingkat RT.

Ketiga, pada setiap kelompok akan ditunjuk petugas Dasa Wisma atau Karang Taruna sebagai petugas untuk memastikan warganya sudah melakukan kegiatan Di Rumah Saja.  Kemudian, memonitor  suhu tubuh warga setiap hari di masing-masing kelompok dan dilaporkan pada Ketua Kelompok melalui WAG.

Keempat, melalui WAG ketua kelompok melapor kepada Ketua RT bila ada warga diketahui suhu tubuhnya mencapai lebih dari 37,5 derajat disertai gejala lain, seperti radang tenggorokan, batuk dan sesak napas selama dua hari atau lebih.

Kelima, bila terpaksa melakukan kontak untuk melakukan pengukuran suhu  tubuh, petugas ukur suhu bersama supervisor program, menggunakan masker dan sarung tangan atau selalu bersih dengan mencuci tangan atau disinfektan sebelum dan setelah melakukan pengukuran suhu tubuh warga selesai.

Selanjutnya keenam, mencatat dan membangun hubungan harmonis dengan tenaga medis dan ambulans yang terdekat dengan lingkungan RT.
Ketujuh, Ketua Kelompok juga harus memonitor dan mencatat warga yang berpotensi dan atau yang sudah tidak mampu lagi memiliki penghasilan harian serta kesulitan untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.

Langkah Kedelapan, ketua RT, tokoh masyarakat, dan tokoh agama bergotong-royong mengumpulkan bantuan logistik dari masyarakat untuk dibagikan ke wilayah RT masing-masing. Pembagian bantuan harus dengan cara AMAN, yaitu diletakkan di depan rumah penyumbang maupun di depan rumah yang akan menerima bantuan tanpa adanya kontak sama sekali. Langkah kesembilan, sebagai simbol warga sudah saling terhubung akan ditempel  stiker 10 Rumah AMAN .

Selanjutnya upaya Kesepuluh, warga yang terhubung, ketua kelompok, Ketua RT maupun supervisor Program 10 Rumah AMAN akan saling terhubung dan memberikan laporan secara kontinyu agar mudah terpantau secara nasional. Pelaporannya bisa lebih mudah melalui www.sepuluhrumahaman.id atau download aplikasi 10 rumah AMAN di google playstore. :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sepuluh.rumahaman&hl=en
Moeldoko berharap, melalui cara ini masyarakat akan berperan aktif untuk bersama menangkal penyebaran virus COVID-19. “Saya yakin masyarakat dengan kesadaran sendiri menjaga lingkungan dan keluarganya,” kata Moeldoko.

Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas

Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Pemerintah Luncurkan Aplikasi 10 Rumah Aman

JAKARTA – Pemerintah melalui Kantor Staf Presiden (KSP) meluncurkan Aplikasi 10 Rumah Aman  yang berbasis pendekatan komunitas dan gotong-royong.  Peluncuran aplikasi yang didukung penuh oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) ini menjadi rujukan bagi seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama menghadapi wabah Covid-19.

“Aplikasi ini berisi informasi seputar Covid-19, apa yang dibutuhkan dan dapat dilakukan masyarakat saat di rumah serta memastikan lingkungan tetap aman sebagai antisipasi penyebaran virus corona,” ujar  Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat melakukan rapat melalui teleconference dengan Menkominfo Johnny G. Plate di Jakarta, Selasa (31/3.2020).

Moeldoko juga menyampaikan, Aplikasi 10 Rumah Aman ini didukung oleh teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence) dan pendekatan online to offline (0 to 0) yang memungkin masyarakat untuk dapat melakukan beberapa hal yaitu: mengukur suhu tubuhnya sendiri, memeriksakan kesehatan secara mandiri, memantau daerah atau masyarakat yang memiliki potensi penyebaran Covid-19 melalui pemantauan suhu tubuh agar dapat menghindar dari daerah tersebut serta menghadirkan dashboard untuk pemerintah memantau daerah yang memiliki potensi penyebaran Covid-19.

“Aplikasi 10 Rumah Aman dibuat berdasarkan sifat kekhasan masyarakat Indonesia yang bergotong-royong.  Kita bersama menjaga kesehatan rumah masing-masing sesuai langkah-langkah yang terdapat dalam aplikasi. Kemudian, saling mengingatkan tetangga sekitar untuk menjaga kesehatan,” jelasnya.

Aplikasi 10 Rumah Aman ini merupakan bagian dari Progam Dasa Wisma. Diharapkan Aplikasi Rumah Aman bisa menjadi supporting Aplikasi Peduli-Lindungi.

Pada kesempatan tersebut, Menkominfo Johnny G. Plate, mengatakan bahwa  komunitas yang berada pada garda terdepan adalah tenaga medis. “Saya mengapresiasi para petugas kesehatan yang bekerja jauh dari keluarga dan mengambil risiko atas nyawa mereka.”

Kominfo juga telah menyampaikan narasi tunggal dari pemerintah pusat dan diteruskan ke pemerintah daerah.  Narasi tersebut berupa penanganan medis dari Kemenkes dan penanganan non medis dari Satuan Tugas Covid-19 yang didukung KSP dan Kementerian dan lembaga lainnya,hingga Pemerintah Provinsi serta daerah kabupaten dan kota.

Menkominfo meminta masyarakat  mematuhi protokol-protokol mendasar untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. “Termasuk di rumah saja saat lebaran nanti,” tegasnya.

Kominfo juga telah melakukan beberapa inisiatif di antaranya berkoordinasi dengan aplikasi seluler, www.covid.go.id agar pelanggan tidak dikenakan kuota saat mengakses, membangun call center, mendorong kegiatan bekerja, dan belajar dari rumah.

Selain itu, Aplikasi 10 Rumah Aman juga menghadirkan beberapa penyedia kebutuhan sehari-hari yang dijual dengan harga layak dan resmi yang dapat mendukung usaha rintisan dan membantu para petani. Di antaranya Rego Pantes dari 8 Villages dan TaniHub. Kemudian, penyedia konsultasi kesehatan Prixa. Penyedia layanan lain seperti Sayur Box, Cakap, Kimia Farma, Mediv-Kimia Farma, Alfa Group, Alfamind, DAV, Prima Freshmart, serta donasi masyarakat yang disalurkan melalui Wahid Foundation.

10 Aplikasi Rumah Aman merupakan upaya kolaborasi dari konten kolabolator para anak negeri, yaitu WIR Group, Compro DISRUPTO dan KVB.

Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas

Kerja Gugus Tugas Covid-19 untuk Kemanusiaan

Kepala Staf Presiden Dr.Moeldoko bertemu Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo
Kepala Staf Presiden Dr.Moeldoko bertemu Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo

Jakarta-Apresiasi tinggi layak disematkan kepada Gugus Tugas Percepetan Penanganan Covid-19 yang dikomandani Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. Apresiasi yang tinggi dan sebutan pahlawan kemanusiaan juga layak diberikan kepada para tenaga kesehatan yang berada di garda depan penanganan wabah Covid-19. Penegasan itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko saat berkunjung ke Kantor BNPB pada Jumat (27/3) sore.

Menurut Moeldoko, sebagai bentuk dukungan penuh kepada kerja gugus tugas, KSP memberikan bantuan masker dan sarung tangan. Bantuan itu diharapkan bisa meringankan kerja gugus tugas dalam menangani wabah Covid-19. KSP menerima sumbangan dari PT Arista Latindo sejumlah satu juta masker dan satu juta sarung tangan. “Kami bagikan ke rumah sakit, organisasi kemasyarakatan dan keagamaan serta gugus tugas,” ujar Moeldoko.

Ia mengajak semua kalangan untuk bahu membahu melawan wabah covid-19. Menurutnya, bantuan seperti masker dan sarung tangan dari pihak swasta kepada pemerintah akan membuat kita melewati wabah ini secepatnya. “Mari kita bekerjasama baik pemerintah, swasta, BUMN, akademisi dan semua pihak yang terpanggil untuk saling menguatkan,” tegas Moeldoko.

Dalam kesempatan itu Moeldoko juga berpesan agar gugus tugas terus menguatkan koordinasi sejumlah pihak. Moeldoko juga meminta gugus tugas terus memberikan informasi tata cara memutus rantai penyebaran seperti isolasi mandiri, sosialisasi larangan berkerumun serta  perilaku hidup bersih dan sehat.

Kepala BNPB yang juga Ketua  Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo berterima kasih atas bantuan masker dan sarung tangan yang diberikan oleh KSP.  “Kami terima bantuan ini dan akan dimanfaatkan untuk penanganan wabah,” ujar Doni.

Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas

Menlu: Kesiapan Sudah Dilakukan Sejak Isu Corona Muncul

rtm-covid-2

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kasus corona sudah terjadi di Indonesia tetapi sudah diantisipasi. Menurut Menlu, yang perlu segera dilakukan adalah membangun komunikasi.

Salah satunya dengan memberikan informasi atau pengumuman mengenai daftar rumah sakit rujukan terkait virus COVID-19. Dengan demikian, masyarakat mengetahui pemerintah memiliki kesiapan.

“Ini menunjukan bahwa kesiapan sudah dilakukan sejak awal isu corona muncul. Masyarakat perlu melihat bahwa pemerintah well prepared,” ujar Retno dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas upaya antisipasi dan penanganan virus COVID-19 di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/3).

Selain itu, lanjut Retno, perlu juga diinformasikan mengenai Pusat Informasi isu corona. Dalam hal ini, KSP berperan sebagai Pusat Informasi Terpadu (PINTER) Corona/COVID-19
Hal penting lainnya adalah segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda). Pihak Pemda harus mendapatkan arahan mengenai hal apa saja yang perlu dan tak perlu disampaikan pada masyarakat. Misalnya, mengenai nama pasien kasus corona tidak boleh diumumkan.

Retno juga menyinggung kebutuhan masker, sanitasi dan kebutuhan pokok. “Hal ini juga perlu diperhatikan. Jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi. Perlu melibatkan Menteri Perdagangan untuk terus mengontrol harga pasar. Harga masker sudah mulai naik dari Rp8.500 menjadi Rp350 ribu, jadi tak terkendali,” kata Retno.
rtm-covid-2

Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas

Pusat Informasi Terpadu COVID-19 Dibuat untuk Tangkal Hoaks

konpers-covid
JAKARTA—Ratusan kabar bohong atau hoaks menghiasi pemberitaan selama penyebaran virus corona atau COVID-19. Kantor Staf Presiden (KSP) menemukan 102 kabar bohong terkait penyebaran virus Corona. “Saya mohon semua pihak menghentikan dan tidak mengembangkan hoaks. Pemerintah memiliki kesiapsiagaan terhadap wabah ini, termasuk agar tidak berjangkit di Indonesia,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2).

Penjelasan itu disampaikan Moeldoko usai Rapat Tingkat Menteri soal Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut Penanganan COVID-19 bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi.
rtm-covid
Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko saat memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menko PMK Muhadjir Effendy di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (17/2).

Selain itu, pencegahan dan penanganan dampak COVID-19 tetap menjadi perhatian pemerintah. Menurut Moeldoko, meski observasi terhadap WNI dari Wuhan sudah berakhir namun pandemik belum selesai. Masyarakat juga dinilai merespon baik pemulangan WNI ke daerahnya masing masing karena tidak ada penolakan. “Mereka juga kami pantau melalui Dinas Kesehatan di masing- masing daerah peserta,” ujar Terawan Agus Putranto.

Terawan menambahkan hingga hari ini, Kementerian Kesehatan telah memeriksa 104 spesimen. Sampel spesimen itu diperoleh dari 39 Rumah Sakit dari 19 provinsi. 102 spesimen dinyatakan negatif dan dua spesimen dalam proses pemeriksaan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menegaskan KBRI terus memantau tiga WNI yang tidak dapat dievakuasi ke Indonesia. Kebutuhan logistik juga akan dipenuhi oleh KBRI di Beijing. Kemenlu juga memperoleh informasi, para mahasiswa akan mulai kembali belajar pada awal Maret. “Dengan asumsi wabah sudah mereda,” ujar Retno.