Categories
Berita Berita Presiden

Presiden Prabowo Tambah BLT Rp900 Ribu untuk 35 Juta Keluarga Rentan

Jakarta — Presiden Prabowo Subianto, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengumumkan penambahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai bagian dari kebijakan stimulus ekonomi nasional.

Program ini memberikan bantuan sebesar Rp300.000 per bulan selama tiga bulan (Oktober–Desember 2025), yang akan disalurkan sekaligus senilai Rp900.000 per keluarga penerima manfaat (KPM).

Secara nasional, BLT tambahan tersebut ditargetkan menjangkau 35,49 juta keluarga penerima manfaat atau sekitar 140 juta jiwa, dengan asumsi satu keluarga terdiri atas empat anggota. Sasaran program ditetapkan berdasarkan data desil 1 hingga 4 Sensus Ekonomi Nasional, yang mewakili kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Kebijakan ini menjadi angin segar dan harapan baru bagi masyarakat rentan, sekaligus bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil di tengah tantangan ekonomi global.

Salah satu penerima manfaat, Ainin (65), warga Cikini, Jakarta Pusat, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut. Ia kini hidup dalam keterbatasan fisik dan ekonomi setelah mengalami pembekuan darah di kaki yang membuatnya tidak lagi mampu berjalan.

“Bahagia banget. Ngebantu banget. Pokoknya benar-benar top,” ujarnya dengan penuh syukur, Jumat (17/10).

Ainin merupakan penerima BLT – Kesejahteraan Rakyat, program tambahan dari Kartu Sembako (BLT Reguler) yang dirancang untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga ketahanan ekonomi rumah tangga berpenghasilan rendah.

Sebelumnya, Ainin dikenal sebagai pedagang Soto Betawi yang mengandalkan tenaganya untuk mencari nafkah. Namun, kondisi kesehatan membuatnya harus berhenti bekerja dan kini bergantung pada anak laki-lakinya yang bekerja sebagai juru parkir di sekitar tempat tinggal mereka.

“Saya dulu dagang. Semenjak kaki nggak bisa jalan, ya sudah, jadi andalan dari anak,” tuturnya.

Bantuan sebesar Rp900.000 yang diterimanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membantu biaya pengobatan.

“Kalau ada bantuan, ya buat ongkos berobat, paling buat kebutuhan juga,” katanya.

“Mudah-mudahan kaki saya bisa sembuh lagi, biar nggak jadi beban anak. Rumah sakit mondar-mandir, ambil darah, pindah rumah sakit lagi. Semoga bantuan ini bisa meringankan,” tambahnya.

Kebijakan penambahan BLT ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional dan memastikan kesejahteraan masyarakat rentan tetap terlindungi di tengah dinamika ekonomi global.