Purwokerto – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko memberi kuliah umum kepada empat ribu mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jawa Tengah, Jum’at (2/9). Moeldoko menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, baik di lingkungan global maupun di dalam negeri.
Ia menyebut, di lingkungan global, Indonesia saat ini menghadapi tiga tantangan besar. Yakni, krisis energi, pangan, dan keuangan. Kondisi tersebut terjadi karena adanya ketidakpastian situasi global imbas dari perubahan dunia yang sangat cepat, penuh risiko, kerumitan, dan kejutan. Seperti pandami COVID19 dan konflik Rusia – Ukraina.
“Belum selesai kita menghadapi pandemi, muncul konflik Rusia-Ukraina yang membuat situasi dan kondisi global berubah sangat dinamis, dan ini sudah pasti berdampak kepada Indonesia,” kata Moeldoko.
Ia mencontohkan soal energi. Di mana terjadinya kenaikan harga minyak dunia membuat pemerintah Indonesia berjuang keras untuk mempertahankan harga BBM yang bisa dijangkau oleh masyarakat. Yakni dengan menambah jumlah anggaran subsidi.
“Kalian (Mahasiswa) harus memahami bahwa negara mengeluarkan subsidi lima ratus dua triliun rupiah untuk menjaga supaya harga BBM dan LPG yang tiga kilogram itu tetap bisa dijangkau oleh masyarakat. Jumlah ini sungguh sangat besar,” ujarnya.
“Kalau harga BBM tidak dinaikkan, tentu negara akan menggelontorkan tambahan anggaran untuk subsidi, yang nilainya mencapai seratus sembilan puluh delapan triliun. Ini sebuah tantangan besar yang kini sedang kita hadapi,” sambung Moeldoko.
Selain di lingkungan global, Panglima TNI 2013-2015 ini juga mengungkapkan beberapa tantangan di dalam negeri. Mulai dari penurunan angka kemiskinan, pembangunan sumber daya manusia, hingga penyerapan angkatan kerja baru.
“Angkatan kerja baru kita setiap tahunnya kurang lebih 2,5 juta. Mau dikemanain ini? Ini tantangan yang nanti kalian juga akan hadapi saat menjadi pemimpin di negeri ini,” ujar Moeldoko.
Menghadapi tantangan tersebut, jelas dia, pemerintah telah bekerja keras, yakni dengan melakukan pembangunan infrastruktur dan memposisikan pembangunan sumber daya manusia sebagai agenda prioritas. Diantaranya dengan melakukan perbaikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan program pra kerja.
“Soal kesehatan, pemerintah juga sedang bekerja keras untuk menurunkan angka stunting. Sehingga persoalan jamban saja dibahas di rapat kabiner. Nah, Ini semua disiapkan oleh pemerintah untuk kalian agar bisa membawa Indonesia Maju pada 2045,” seru Moeldoko.
Pada kesempatan itu, Moeldoko tak ketinggalan mengajak anak-anak muda melakukan inovasi dan lompatan-lompatan besar terutama dalam menghadapi fenomena global yang berubah sangat cepat.
“Saya tantang kalian untuk berdemokreasi dengan menciptakan berbagai inovasi. Dan jadilah pemimpin yang memiliki sensitivitas tinggi dengan perubahan-perubahan sosial di sekitar. Kalian perlu nonton flim Sayap-Sayap Patah, agar bisa memaknai sebuah peristiwa yang terjadi,” ucap Moeldoko yang langsung disambut tepuk tangan dari para mahasiwa.