Categories
Berita Berita KSP

Desk Pemberantasan Ungkap Jaringan Narkoba: 14 Kasus Besar dan 1,2 Ton Barang Bukti Senilai Rp 1 Triliun

Jakarta – Desk Pemberantasan Narkoba, yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, berhasil mengungkap 14 kasus besar jaringan peredaran narkotika di Indonesia. Sebanyak 1,2 ton narkotika dari berbagai jenis berhasil disita dengan nilai ekonomi mencapai Rp 1 triliun.

Keberhasilan ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan dalam konferensi pers di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta Timur, pada Senin, 3 Maret 2025.

Konferensi pers tersebut turut dihadiri oleh Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) A.M. Putranto, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, Wakil Menkopolkam Letjen TNI (Purn) Lodewijk F. Paulus, Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI Dzufikar Ahmad Tawalla, serta Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada.

Menkopolkam menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sistematis Desk Pemberantasan Narkoba yang kini lebih fokus dalam menangani peredaran narkoba hingga ke akar permasalahan.

“Desk ini tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus berupaya melindungi generasi muda dan negara dari ancaman narkoba,” ujar Budi Gunawan.

Ia juga memberikan apresiasi kepada kementerian dan lembaga terkait yang telah berperan aktif dalam mempersempit ruang gerak jaringan narkoba di Indonesia, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Barang bukti yang berhasil disita meliputi sabu, ganja, ekstasi, kokain, cathinone, hasis, THC, dan carisoprodol dengan total nilai mencapai Rp 1 triliun.

Menkopolkam menegaskan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pengedar narkoba untuk memberikan efek jera serta memutus mata rantai peredarannya. Ia juga mengimbau masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih waspada dalam mengawasi anak-anak dari ancaman narkoba.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom menyampaikan bahwa Desk Pemberantasan Narkoba telah menetapkan 37 tersangka dari 14 kasus dengan total barang bukti 1,2 ton narkotika. Para tersangka dijerat dengan Pasal 112, 114, dan 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman mati.

Marthinus juga mengungkapkan bahwa enam tersangka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan melarikan diri ke luar negeri. Dari hasil penyitaan, BNN mengamankan 894,3 kg ganja, 201,2 kg sabu, serta 303.188 butir ekstasi, yang berpotensi mempengaruhi lebih dari 1,4 juta orang di Indonesia.

Selain itu, BNN juga menyita 16 mobil, 4 sepeda motor, dan 1 kapal tradisional, beberapa di antaranya merupakan mobil mewah yang telah dimodifikasi untuk menyembunyikan narkotika. Sejak Oktober 2024, BNN bersama PPATK dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menangani 12 kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan total nilai mencapai Rp 100 miliar.

“Kami tidak akan berhenti. Penegakan hukum ini bukan hanya sekadar menangkap pelaku, tetapi juga melindungi masa depan bangsa dari bahaya narkoba,” tutup Marthinus.

Categories
Berita Berita KSP

Jangan Tunggu Sakit, Kepala Staf Kepresidenan Imbau Anak Muda Cek Kesehatan Gratis

Jakarta – Anak muda diimbau untuk tidak melewatkan kesempatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk di Puskesmas Menteng, Jakarta Pusat. Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) AM Putranto menegaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan sebagai langkah preventif agar masyarakat, terutama generasi muda, dapat menjaga kesehatannya lebih baik.

“Hari ini saya berada di Puskesmas Menteng, kebetulan hari ini adalah hari bahagia saya. Saya mencoba mengikuti prosedur pemeriksaan yang cukup rinci, sekitar 45 menit. Skrining dilakukan secara mendalam, menanyakan keluhan secara detail, sehingga pasien benar-benar merasa diperiksa dengan baik,” ujar AM Putranto.

Kepala Staf Kepresidenan saat berkunjung ke Puskesmas didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Wakil Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari dan Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi (Deputi 3) Fritz Edward Siregar. Pada momen tersebut, Kepala Staf Kepresidenan diberikan kejutan berupa ucapan selamat ulang tahun dari tenaga ahli KSP dan tenaga medis Puskesmas Menteng.

Kepala Staf Kepresidenan juga mengungkapkan bahwa rata-rata 14 hingga 15 orang mengikuti cek kesehatan gratis setiap harinya. Puskesmas Menteng sendiri melayani sekitar 88.000 masyarakat dengan jumlah pasien harian mencapai 300 hingga 400 orang.

“Saya sangat mengapresiasi pelayanan yang luar biasa dari para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan di Puskesmas Menteng. Mereka menerima masyarakat dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi pasien,” kata AM Putranto.

Lebih lanjut, AM Putranto menekankan bahwa kesehatan harus menjadi prioritas utama bagi masyarakat. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin guna mencegah penyakit sejak dini.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera memeriksakan diri, apalagi ini gratis. Jangan tunggu sakit baru ke rumah sakit, tetapi lakukan pencegahan sejak dini melalui skrining kesehatan,” tambah AM Putranto.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, yang turut hadir dalam kegiatan ini, juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi generasi muda sebagai langkah preventif agar tetap sehat dan produktif.

“Saya mengimbau seluruh anak muda di Indonesia untuk memanfaatkan cek kesehatan gratis. Ini adalah langkah preventif agar kita tetap sehat dan mendukung visi Presiden menuju Indonesia Emas. Pemeriksaan ini juga bisa membantu melihat potensi anak muda dalam cabang-cabang olahraga,” kata Dito.

Muhammad Hafiz, salah satu warga yang mengikuti program ini, mengungkapkan kepuasannya terhadap layanan cek kesehatan gratis di Puskesmas Menteng. Ia juga mengapresiasi sambutan hangat yang diberikan oleh petugas kesehatan.

“Kebetulan hari ini saya berulang tahun dan melaksanakan pemeriksaan gratis di Puskesmas Menteng. Dari awal saya datang, saya langsung dikasih pita dan diucapkan selamat ulang tahun. Proses pemeriksaannya cepat dan saya didahulukan,” ujarnya.

Hafiz juga menjelaskan bahwa pemeriksaan yang dijalaninya meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, serta lingkar pinggang. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ia menyadari pentingnya menjaga pola hidup sehat.

“Kita jadi tahu kebiasaan kita yang bisa berdampak pada kesehatan. Misalnya, kalau sering begadang, tekanan darah bisa naik. Dari sini, kita bisa lebih sadar untuk menjaga pola hidup sehat sebelum timbul penyakit,” tambahnya.

Hal serupa disampaikan oleh Egy, warga lainnya yang juga merayakan ulang tahun di hari yang sama. Menurutnya, prosedur pemeriksaan di Puskesmas Menteng berjalan cepat dan sigap.

“Alur pendaftaran dan pemeriksaan sangat baik. Saya diperiksa oleh dokter umum dan dokter gigi, lalu diberikan saran mengenai kesehatan saya. Saya berharap ke depan pemeriksaan bisa lebih lengkap, termasuk tes darah untuk mendeteksi penyakit lebih spesifik,” ungkap Egy.

Ia juga berharap agar program ini terus berlanjut dan pendaftaran menjadi lebih mudah, terutama melalui aplikasi yang digunakan untuk mengakses layanan ini.

Dengan adanya program cek kesehatan gratis ini, pemerintah berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan secara rutin sebagai upaya pencegahan. Program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya di daerah pelosok, agar kesehatan masyarakat Indonesia semakin terjamin.

Categories
Berita Berita KSP

Wakil Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari Apresiasi Layanan Cek Kesehatan Gratis di Katingan

Katingan – Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Kasongan I, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, untuk meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam kunjungannya, M. Qodari mengapresiasi fasilitas lengkap yang dimiliki Puskesmas Kasongan I dalam mendukung layanan kesehatan masyarakat, khususnya program CKG, sehingga berjalan dengan baik.

“Saya sangat senang melihat fasilitas di Puskesmas Kasongan I yang tidak hanya lengkap, tetapi juga berkualitas. Mulai dari pemeriksaan gigi, mata, hingga laboratorium, semua berjalan dengan baik. Bahkan, alat kecil seperti garpu tala tersedia, yang tidak semua puskesmas memilikinya,” ujar Qodari.

Ia juga memuji kesiapan tenaga medis yang sigap dalam melayani masyarakat. “Saya melihat langsung bagaimana proses pemeriksaan, dari pendaftaran hingga skrining, berjalan lancar. Ini adalah bentuk pelayanan kesehatan yang sangat baik,” tambahnya.

M. Qodari berharap program ini semakin dikenal oleh masyarakat dan lebih banyak warga yang memanfaatkannya.

“Saya berharap setelah kegiatan ini, aparatur sipil negara (ASN) di Katingan dapat ikut serta dalam cek kesehatan gratis. Jika para ASN turut serta, masyarakat juga akan semakin termotivasi untuk memeriksakan kesehatannya,” katanya.

Selain itu, ia menekankan bahwa anggaran program ini telah disiapkan oleh Presiden dan meminta agar program ini dapat terus berjalan secara optimal. “Puskesmas ini memiliki potensi besar untuk menjadi contoh bagi daerah lain, bahkan hingga tingkat nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan, Deddy Ferras, mengapresiasi kunjungan tersebut dan berharap program cek kesehatan gratis dapat terus memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Katingan.

“Kami berharap kunjungan ini semakin memperkuat kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah demi keberlanjutan program layanan kesehatan yang lebih baik di Kabupaten Katingan,” pungkas Deddy.

Categories
Berita Berita KSP

Rayakan Ulang Tahun dengan Sehat melalui Program Cek Kesehatan Gratis

Palangka Raya – Pemerintah telah meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai hadiah ulang tahun bagi masyarakat. Program yang dimulai sejak 10 Februari 2025 ini memungkinkan warga yang berulang tahun untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya di puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.

Di Puskesmas Bukit Hindu, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, program ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Zen, seorang warga berusia 22 tahun, merasa terbantu dengan layanan konsultasi gigi gratis yang diperolehnya.

“Terima kasih banyak atas adanya program CKG ini. Hari ini saya bisa berkonsultasi tentang kesehatan gigi secara gratis. Saya ulang tahun pada Januari kemarin dan sangat terbantu dengan layanan ini,” ungkap Zen.

Selain itu, seorang pegawai negeri sipil yang mendekati masa pensiun juga memanfaatkan program ini untuk memeriksakan kesehatannya.

“Saya sebentar lagi pensiun, usia saya sudah mendekati 58 tahun. Saya mendapat informasi dari teman-teman bahwa ada layanan kesehatan gratis di puskesmas bagi mereka yang berulang tahun di bulan Januari. Ini kesempatan bagus bagi saya untuk memeriksakan kesehatan,” katanya.

Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, yang hadir dalam acara tersebut menyatakan harapannya agar program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.

“Semoga program ini bermanfaat bagi masyarakat. Sehat selalu untuk Mbak Zen, dan Bapak juga semoga selalu dalam kondisi sehat,” kata Muhammad Qodari.

Untuk mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis, masyarakat dapat mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Pendaftaran dapat dilakukan hingga 30 hari setelah tanggal ulang tahun. Program ini mencakup berbagai kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lanjut usia, dengan jenis pemeriksaan kesehatan yang disesuaikan untuk setiap kelompok.

Dengan adanya program CKG, pemerintah berharap masyarakat lebih proaktif dalam memantau kondisi kesehatan mereka. Deteksi dini terhadap berbagai penyakit dapat dilakukan sehingga penanganan yang tepat dapat segera diberikan.

Categories
Berita Berita KSP

Program Pencegahan Korupsi 2025–2026 Diluncurkan, KSP: Prioritas Pemerintah

Kepala Staf Kepresidenan, Letjen TNI (Purn) AM Putranto, menyampaikan bahwa upaya pencegahan korupsi harus dilaksanakan secara sistemik, sinergis, dan kolaboratif oleh seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Pencegahan korupsi ini penting untuk mendukung tercapainya program prioritas presiden sesuai dengan misi Asta Cita.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2025–2026 di Gedung Juang KPK, Rabu, 12 Februari 2025.

Dalam SKB ini, ditetapkan bahwa aksi pencegahan korupsi akan difokuskan pada sektor-sektor yang menunjang perbaikan sistem perizinan dan tata niaga, pencegahan kebocoran keuangan negara, serta penguatan penegakan hukum dan reformasi birokrasi melalui digitalisasi pemerintahan. Aksi PK 2025–2026 akan dilaksanakan secara nasional dengan melibatkan 67 kementerian/lembaga, 34 pemerintah provinsi, dan 22 kabupaten/kota.

Terdapat 15 aksi yang terdiri atas 40 keluaran (output) yang harus dicapai hingga akhir tahun 2026. Peluncuran ini dilakukan oleh Tim Nasional Pencegahan Korupsi yang terdiri atas pimpinan KPK, Kepala Staf Kepresidenan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Menteri Dalam Negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan, Letjen TNI (Purn) AM Putranto, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini dan menekankan pentingnya koordinasi serta evaluasi dalam pelaksanaan program pencegahan korupsi.

“Apresiasi atas pembentukan program ini. Sebetulnya ini adalah tindak lanjut untuk kita terus bergerak melakukan pencegahan korupsi. Setidaknya yang kita lakukan ini akan semakin meningkat karena lebih terkoordinasi,” ujar AM Putranto.

Lebih lanjut, AM Putranto menegaskan komitmen semua pihak dalam pencegahan korupsi dan menekankan perlunya komunikasi yang lebih efektif.

“Komitmen kita semua dalam pencegahan korupsi harus tetap kuat. Mudah-mudahan kita bisa memberikan yang terbaik dan saling mengingatkan. Oleh karena itu, forum ini diperlukan sebagai wadah komunikasi yang lebih efektif,” tutupnya.

Kebijakan dan strategi pencegahan korupsi merupakan prioritas pemerintah karena mendukung arahan langsung dari presiden serta berdampak pada kredibilitas pemerintah dan perbaikan indikator makro pembangunan.

Berdasarkan data Indeks Persepsi Korupsi, skor Indonesia pada tahun 2024 meningkat (skor 37, peringkat 99) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini merupakan capaian yang sekaligus menjadi penyemangat bagi pemerintah untuk terus meningkatkan upaya pencegahan korupsi dengan Asta Cita butir ke-7, salah satunya melalui Stranas PK.

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018, diarahkan ke tiga fokus utama, yaitu perizinan dan tata niaga, keuangan negara, serta penegakan hukum dan reformasi birokrasi.