Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, menerima kunjungan Ketua Komite Tetap Pembangunan Politik, Komunikasi Massa, dan Partisipasi Masyarakat Dewan Perwakilan Rakyat Kerajaan Thailand, Parit Wacharasindhu beserta rombongan di gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (24/6).
Pada kesempatan tersebut, Moeldoko menegaskan, pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo telah bekerja keras untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Yakni, dengan fokus pada stabilitas ekonomi dan politik, pengembangan sistem logistik yang efektif dan efisien, serta penyederhanaan regulasi.
“Sudah menjadi arah Presiden untuk menguatkan serta mendukung iklim investasi sebanyak dan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Moeldoko menjelaskan, sebagai negara demokrasi, menjadi penting bagi Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas dan keterbukaan. Termasuk dalam menyambut investasi dari berbagai negara sebagai mitra strategis dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Terkait komunikasi politik, Moeldoko mengatakan bahwa strategi yang dijalankan adalah dengan mengantisipasi berbagai kritik dari publik serta mengglorifikasi capaian yang sudah dicapai oleh pemerintahan saat ini.
“Sebagai negara demokrasi, tidak mungkin melarang masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Di KSP, kami dengarkan dengan baik keluhan tersebut, kemudian kami undang kementerian terkait untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” tegas Moeldoko.
Adapun terkait dengan pengembangan sistem logistik yang efektif dan efisien, lanjut Moeldoko, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah membangun berbagai infrastruktur untuk mendekatkan mobilitas. Seperti pembangunan jaringan transportasi yang terintegrasi, bandara dan pelabuhan modern.
Sementara dalam hal regulasi, Moeldoko memastikan, pemerintah Indonesia telah melakukan penyederhanaan regulasi dengan pendekatan omnibus law. Di mana terdapat 72 Undang-Undang telah diharmonisasi. “Agar bisa memberikan kepastian, kemudahan, dan pelayanan publik yang maksimal,” tambahnya.
Sementara itu, Parit Wacharasindhu, mengatakan pihaknya mengapresiasi bagaimana pemerintah Indonesia dapat mengelola strategi komunikasi publik dengan baik. Ia turut mengungkapkan harapannya untuk dapat bekerja sama serta berbagi pengalaman baik, khususnya dalam menjaga demokrasi. “Tentunya butuh kesabaran dalam mengolah demokrasi, tetapi Indonesia sudah menerapkan hal tersebut dengan baik,” ungkapnya.