Bekasi – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas dalam sebuah acara yang digelar terpusat di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, pada Senin, 17 November 2025.
Peluncuran ini diikuti secara daring oleh 1.337 sekolah dari 38 provinsi, menandai langkah besar menuju pemerataan layanan pendidikan digital di seluruh Indonesia.
Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari turut mendampingi Presiden Prabowo untuk memastikan koordinasi lintas kementerian dan percepatan implementasi program berjalan lancar.
Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo disambut oleh sejumlah menteri kabinet Merah Putih, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta Kepala SMPN 4 Kota Bekasi Sungkawati.
Suasana sekolah dan sekitarnya terasa semarak dengan kehadiran para siswa yang menampilkan drumben, menyanyikan lagu-lagu nasional, dan melambaikan bendera Merah Putih kecil sebagai bentuk antusiasme menyambut Kepala Negara.
Presiden Prabowo kemudian meninjau berbagai demo pembelajaran yang memanfaatkan Papan Interaktif Digital ( Interactive Flat Panel /IFP) di dalam kelas. Di sana, Kepala Negara menyaksikan praktik pembelajaran yang memperlihatkan bagaimana teknologi dapat menghadirkan proses belajar yang lebih menarik, interaktif, dan adaptif bagi para peserta didik.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengapresiasi kerja keras para guru, tenaga pendidik, dan seluruh pihak yang terlibat dalam percepatan digitalisasi pembelajaran.
Presiden berharap program ini dapat mendukung proses belajar siswa agar lebih efektif dan membuka akses yang lebih luas terhadap beragam pengetahuan. “Sudah 75 persen dari semua sekolah di seluruh Indonesia sudah menerima panel interaktif digital. Dan Alhamdulillah panel ini kita harapkan untuk bisa membantu semua siswa di seluruh Indonesia untuk belajar lebih baik, belajar lebih semangat, belajar lebih cepat, punya akses kepada semua ilmu, semua bahan yang diperlukan,” ujar Presiden Prabowo.
Sebelumnya, dalam pembukaan Rapat Koordinasi Kepala Daerah bertema “Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026” yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Kamis (13/11), Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menjelaskan bahwa digitalisasi pembelajaran menjadi fokus utama program prioritas pendidikan pemerintah.
“Kondisi sekolah berbeda-beda: ada yang aksesnya gampang, ada yang sulit, kualitasnya bagus, ada yang masih kurang. Nah, panel interaktif digital ini insya Allah membuat kesenjangan tadi bisa dikurangi atau diatasi. Sekolah-sekolah yang jauh pun dapat memperoleh pendidikan yang bagus karena di dalam panel tadi ada materi-materi pelajaran yang lengkap, selain dapat diakses melalui flashdisk atau internet. Ini adalah pendidikan next level di era Pak Prabowo,” ujar Qodari.
Qodari menambahkan bahwa pemerintah pusat berkomitmen menyediakan kebijakan standar, sementara kepala daerah berperan sebagai pemilik program di wilayah masing-masing. Kantor Staf Presiden memiliki mandat untuk memfasilitasi koordinasi lintas kementerian dan memastikan setiap hambatan diselesaikan secara cepat dan terukur.
“Kami berkomitmen mendampingi proses percepatan ini agar setiap keputusan yang diambil benar-benar membawa manfaat bagi warga di daerah. Digitalisasi sekolah ini gampang-gampang susah, sehingga pengoperasian panel harus dikuasai agar hasilnya optimal. Jangan sampai alat yang bagus malah digunakan tidak sesuai fungsinya,” kata Qodari.
Digitalisasi Pembelajaran merupakan pemenuhan janji Presiden Prabowo pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2024 dan pelaksanaan Inpres No. 7 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan dan Revitalisasi Sekolah serta Digitalisasi Pembelajaran dan Perpres No. 79 tahun 2025 tentang pemutakhiran rencana kerja pemerintah tahun 2025.
Program ini dirancang untuk memastikan setiap sekolah—baik di pusat kota maupun daerah terluar—mendapatkan akses pendidikan berbasis teknologi yang berkualitas.
Hingga pertengahan November 2025, perangkat yang telah terkirim mencapai 172.550 perangkat, dengan 43.022 lainnya dalam perjalanan. Pemerintah menargetkan seluruh perangkat tiba di sekolah pada Desember 2025 mendatang.