Categories
Berita Kedeputian Kedeputian IV

Jelang Puncak KTT G20, KSP Ajak Pemda Gencarkan Demam G20 Kembali

Jakarta – Menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15 – 16 November mendatang di Nusa Dua, Bali, Kantor Staf Presiden (KSP) kembali menyerukan semua pihak untuk menggaungkan narasi G20.

Secara khusus, KSP mengajak pemerintah daerah untuk gencar mengkomunikasikan demam G20 melalui komunikasi publik dan komunikasi sosial yang menyasar masyarakat di daerah.

“KTT G20 ini harus jadi momentum yang benar-benar dirasakan kehadirannya oleh masyarakat dan menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan oleh masyarakat. Sebagai corong komunikasi pemerintah, kita harus membuat narasi yang membumi dan melahirkan simpati, sehingga muncul prakarsa, inisiasi dan partisipasi dari masyarakat,” kata Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Juri Ardiantoro, Selasa (11/10).

Menjadi narasumber dalam rapat koordinasi dengan humas pemerintah daerah terkait sukses pelaksanaan G20, Juri juga menyampaikan bahwa saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui perhelatan G20 beserta manfaatnya. Hal ini dikarenakan narasi yang didengungkan masih cenderung elitis dan teknokratis.

“Pemerintah daerah di Kabupaten dan Kota memang perlu dilibatkan dalam kampanye G20. Namun, penting juga agar pemda berinisiatif untuk melakukan hal-hal yang perlu dilakukan. Tidak perlu ada instruksi. Misalnya, dengan menciptakan kegiatan akar rumput yang melibatkan partisipasi publik, seperti lomba-lomba bertemakan G20,” imbuh Juri.

Tidak hanya itu, Deputi IV Bidang Informasi dan Komunikasi Politik tersebut juga mengajak pemda untuk menerjemahkan tema G20 “Recover Together, Recover Stronger” ke dalam bahasa daerah masing-masing, misalnya: Cegak basamo, cegak labiah tageh dalam bahasa Minang dan Kenak Sinarengan, Kenak Sayan Kuat dalam bahasa Bali.

Sementara itu, KTT G20 pada November mendatang akan menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia.

“Buat masyarakat menunggu, sehingga ada kesadaran yang tumbuh. Kita buat publik bangga dengan status Presidensi G20,” pungkas Juri.