Categories
Berita Berita KSP COVID-19

Moeldoko Optimistis Target Percepatan Vaksinasi Bisa Dicapai di Bulan Ramadan

Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko optimistis target percepatan vaksinasi bisa dicapai di bulan ramadan. Terlebih, kata dia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa, bahwa vaksin tidak membatalkan puasa. Moeldoko menyampaikan ini, saat memimpin rapat koordinasi sinkronisasi dan persiapan vaksinasi dan protokol kesehatan selama bulan ramadan.

“Momentum pelaksanaan ibadah sholat tarawih berjamaah di masjid dan mushola, bisa menjadi medium untuk melakukan vaksinasi. Saya berharap berkumpulnya jamaah bisa dimanfaatkan untuk melakukan percepatan vaksinasi,” kata Moeldoko.

“Para tokoh agama juga sudah siap mendukung ini (vaksinasi),” imbuhnya.

Seperti diketahui, rapat koordinasi sinkronisasi dan persiapan vaksinasi dan protokol kesehatan selama bulan ramadan
yang digelar secara daring ini, dihadiri perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian PMK, dan sejumlah lembaga.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko meminta Kemenkes memastikan ketersediaan vaksin di sejumlah daerah. Jangan sampai, ujar dia, besarnya animo masyarakat untuk divaksin, tidak diimbangi dengan pasokan vaksin di lapangan.

Selain itu, Moeldoko juga mendorong kementerian terkait, untuk melibatkan tokoh agama dan masyarakat dalam mensosialisasikan Surat Edaran tentang pelaksanaan ibadah di bulan ramadan dan mudik lebaran.

“Ada keinginan tokoh agama di mana saat mengumumkan ketentuan-ketentuan ibadah ramadan dan hari raya supaya melibatkan MUI dan ormas lainnya,” pungkas Moeldoko.

Sebagai informasi, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/3) lalu, tahun ini umat Islam dapat kembali menjalankan ibadah salat tarawih dan salat Ied berjamaah di masjid, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah juga membolehkan umat islam melakukan mudik lebaran.

Pemerintah mensyaratkan pelaku mudik harus sudah divaksin dosis tiga atau booster. Bagi pemudik yang baru mendapat vaksin dosis satu dan dua, harus menunjukkan tes COVID19, baik antigen atau PCR.

Categories
Berita COVID-19

Situasi Pandemi Membaik, Moeldoko Ajak Tokoh Agama Jaga Optimisme Umat Jelang Puasa dan Lebaran

Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengajak para tokoh agama Islam untuk menjaga perbaikan situasi Pandemi di Indonesia dengan terus mensosialisasikan protokol kesehatan kepada umat Muslim jelang pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H.

Seruan ini disampaikan melalui rapat koordinasi daring terkait Sosialisasi Kebijakan Pelaksanaan Ibadah Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan para tokoh agama Islam, Senin (28/3).

“Tidak perlu ada yang ditakutkan lagi. Pemerintah sudah memberikan ijin untuk pelaksanaan Ramadhan dan Idul Fitri. Sekali lagi, agar kesuksesan penanganan COVID-19 menjadi paripurna, maka para tokoh agama diharapkan terus mensosialisasikan protokol kesehatan selama ibadah puasa dan lebaran,” kata Moeldoko.

Jenderal Purnawirawan tersebut juga mengapresiasi peran para tokoh agama yang selama ini telah aktif terlibat membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19 di Indonesia.

Sementara itu, pemerintah melalui Instruksi Mendagri No. 18 tahun 2022 telah mengatur tentang kapasitas tempat ibadah selama bulan Ramadhan. Tempat ibadah di wilayah berstatus PPKM level 3 hanya diperbolehkan berkapasitas 50 persen, PPKM level 2 maksimal berkapasitas 75 persen dan PPKM level 1 diperbolehkan berkapasitas hingga 100 persen.

Selain itu, Surat Edaran Menteri Agama No. 4 tahun 2022 juga mengatur durasi ceramah keagamaan yang hanya dibatasi selama maksimal 15 menit. Pengurus dan pengelola tempat ibadah juga memiliki kewajiban untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan.

Para tokoh agama dari organisasi Islam besar di Indonesia pun menyambut baik ajakan kolaborasi pemerintah ini.

“Yang masih menjadi kebutuhan utama di Masjid adalah masker, kiranya pemerintah bisa membantu menyediakan. Kami juga akan terus mensosialisasikan pentingnya vaksin booster kepada umat, sehingga pemerintah mungkin bisa menjadikan Masjid sebagai central vaksin booster,” Kata Ketua PBNU, KH Ahmad Fahrur Rozi.

Categories
Berita Berita KSP COVID-19

Moeldoko : Prosesnya Diringkas, Pembayaran Klaim COVID19 Tahun Ini Dipastikan Segera Tuntas

Jakarta – Pemerintah memastikan pembayaran klaim Rumah Sakit (RS) untuk pelayanan COVID19 segera tuntas. Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko menyampaikan ini, usai rapat koordinasi antara Kantor Staf Presiden bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Keuangan (Kemenkue) BPJS, dan sejumlah kementerian/lembaga terkait, di gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (25/3).

Moeldoko menyebutkan, tahun ini target pembayaran klaim RS untuk pelayanan COVID19 sebesar Rp 25 triliun. Dari jumlah tersebut, baru Rp 3,64 triliun yang sudah selesai direview oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan siap untuk dibayarkan.

“Masih luas gap yang perlu kita kejar, yakni Rp 21,36 triliun. Ini harus segera diselesaikan pembayarannya agar rumah sakit bisa lebih optimal menangani kasus COVID19. Bapak Presiden sangat concern terkait ini (pembayaran klaim COVID19),” kata Moeldoko.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Moeldoko menegaskan, untuk mempercepat pembayaran klaim COVID19, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memangkas bisnis proses klaim, melalui pembaharuan kebijakan. “Supaya ada kepastian bahwa klaim saya sekian, akan dibayar sekian,” tegas Moeldoko.

Selain itu, terang dia, secara teknis pemerintah juga akan mengintegrasikan e-klaim di Kemenkes dengan v-klaim di BPJS, untuk meminimalisr terjadinya klaim kadaluarsa dan klaim dispute (ketidaksepakatan antara BPJS dengan rumah sakit atau faskes atas klaim pelayanan).

“Ini untuk memastikan apakah klaim itu benar-benar menjadi tidak sesuai atau kadaluarsa karena keterlambatan dari rumah sakt atau adanya faktor lain,” jelasnya.

Pada waktu yang sama, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes dr. Siti Khalimah menekankan pentingnya rumah sakit memiliki tim khusus yang didedikasikan untuk mengurusi pengajuan klaim COVID-19. Hal ini perlu dilakukan agar proses rekonsiliasi klaim antara rumah sakit dan Kemenkes bisa lebih cepat, dan berita acara rekonsiliasi dapat segera diterbitkan.

“Kami (Kemenkes) siap untuk meningkatkan komunikasi dengan rumah sakit, dan memastikan bahwa kebijakan yang kita buat tidak membebani rumah sakit,” tutur Khalimah.

Sebagai informasi, pemerintah telah melakukan pembayaran klaim COVID19 sebesar Rp 35,11 triliun pada 2020. Namun, memang terdapat beberapa klaim senilai Rp 5,50 triliun yang dinyatakan tidak layak/sesuai dan kadaluarsa sehingga tidak bisa dibayarkan. Sementara pada 2021, klaim COVID19 yang sudah dibayarkan sebesar Rp 62,68 triliun. Dan Tahun ini, pemerintah mentargetkan pembayaran klaim COVID19 sebesar Rp 25 triliun.

“Pada prinsipnya anggaran pembayaran COVID19 ada di cadangan anggaran yang cukup besar. Anggaran mencukupi uangnya dan pasti harus cukup,” kata Direktur Anggaran Bidang PMK Kemenkeu Putut Hari Satyaka, yang juga hadir dalam rapat koordinasi terkait percepatan pembayaran klaim COVID19.

Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas

Indonesia Bebas Karantina Bagi PPLN , KSP : Pelonggaran Ini Jangan Disalahgunakan

Banten – Pada Rabu (23/3), Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan, Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang tiba melalui bandar udara di seluruh Indonesia, tidak perlu lagi harus melewati karantina. Guna memastikan kebijakan tersebut berjalan maksimal di lapangan, tim Kantor Staf Presiden langsung melakukan pemantauan. Salah satunya, di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten.

“Hari ini KSP melihat langsung seluruh proses kedatangan PPLN di Bandara Soekarno-Hatta. Mulai dari turun pesawat, cek vaksin, test PCR, sampai PPLN keluar bandara. Semua berjalan dengan lancar,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abraham Wirotomo, Jum’at (25/3).

Abraham yang didampingi beberapa Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden lainnya menyebut, masih ada satu proses yang perlu dicarikan solusi agar kebijakan bebas karantina bagi PPLN bisa berjalan lebih maksimal. Yakni, proses pembayaran untuk testing COVID19.

Dari hasil pengamatannya, ia mengungkapkan, tidak semua PPLN terutama Warga Negara Asing yang sudah siap dengan mata uang rupiah. Sehingga, mereka harus lebih dulu menukarkan ke money changer. “Jika banyak WNA yang tidak punya uang rupiah untuk bayar tes PCR, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan. Ini yang harus dicari cara supaya bisa lebih cepat lagi alurnya,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Abraham mengaku optimistis, kebijakan bebas karantina bagi PPLN di seluruh Indonesia akan membuat tingkat kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta akan meningkat 3-4 kali lipat pada saat lebaran. “Saya yakin warga kita dari luar negeri yang ingin mudik lebaran tahun ini akan naik,” ucapnya.

“Tadi kami (KSP) minta agar satgas menambah kapasitas pelayanan dan melakukan rekayasa alur antrian agar tidak terjadi penumpukan,” tandas Abraham.

Ia juga menghimbau masyarakat pelaku perjalanan luar negeri untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dan testing COVID19. Terlebih, tambah dia, Satgas bersama TNI, Polri, Imigrasi, Kemenkes, dan petugas bandara sudah bekerja maksimal untuk melayani kedatangan warga yang diperkirakan akan meningkat jumlahnya.

“Kebijakan bapak Presiden berupa kelonggaran-kelonggaran seperti ini (bebas karantina bagi PPLN) jangan disalahgunakan, dengan abai akan prokes dan testing. Kita harus menghargai kinerja petugas yang terus memastikan protokol terlaksana demi keselamatan kita semua,” pungkas Abraham.

Categories
Berita Berita KSP COVID-19

Tinjau Pelaksanaan Kebijakan Bebas Karantina PPLN, Moeldoko : Tidak Perlu Khawatir Lagi Datang ke Bali

Bali – Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko memastikan, kebijakan penghapusan karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Bali, tidak serta merta mengabaikan penerapan protokol kesehatan dan testing COVID19 yang ketat. Bahkan, kata dia, pemerintah terus memaksimalkan sumber daya agar kebijakan bebas karantina bagi PPLN tidak berdampak pada peningkatan kasus COVID19. Moeldoko menyampaikan ini, saat melakukan monitoring dan evaluasi kebijakan bebas karantina bagi PPLN di bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jum’at (18/3).

“Saya lihat penerapan prokes dan testing di sini (bandara I Gusti Ngurah Rai) sudah sangat baik. Kesiapan infrastrukturnya hingga pengaturan alur kedatangan dan keberangkatan juga sudah tertata dengan bagus. Jadi tidak perlu khawatir lagi untuk datang ke Bali,” kata Moeldoko.

Sebagai informasi, menindaklanjuti kebijakan penghapusan karantina bagi PPLN di Bali, PT Angkasa Pura I telah menyiapkan berbagai infrastruktur untuk kelancaran testing COVID19 di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Seperti tersedianya puluhan bilik testing dan laboratorium, yang bisa mengeluarkan hasil tes PCR sebanyak 936 sampel dalam waktu 1 jam. Selain itu, pihak bandara I Gusti Ngurah Rai juga menyiagakan 16 counter pelayanan Visa On Arrival (VOA), termasuk untuk penyandang disabilitas.

“Alurnya sangat bagus, cepat, dan semua tertintegrasi dengan aplikasi pedulilindungi. Ini harus lebih dimaksimalkan lagi,” tegas Moeldoko.

Panglima TNI 2013-2015 ini optimistis, adanya kelonggaran karantina bagi PPLN dan penerapan visa on arrival (VOA) akan menumbuhkan kembali sektor pariwisata di Bali. Sebab, sejak kebijakan tersebut diberlakukan pada 7 Maret 2022 lalu, terang Moeldoko, sudah terjadi peningkatan jumlah kedatangan dan keberangkatan wisatawan asing melalui bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Kadis Pariwisata Bali tadi juga menyebut, jika saat ini okupansi hotel-hotel di Bali juga naik. Ini langkah awal yang sangat baik sekali untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata di Bali,” ujar Moeldoko.

Seperti diketahui, berdasarkan data PT Angkasa Pura I, sejak diberlakukannnya kebijakan penghapusan karantina bagi PPLN dan penerapan visa on arrival di Bali, jumlah penerbangan internasional di bandara I Gusti Ngurah Rai meningkat.

Hingga 16 Maret 2022, jumlah kedatangan dan keberangkatan internasional di Ngurah Rai sebanyak 94 penerbangan, dengan total wisatawan asing 7.660 orang. Jumlah ini alami kenaikan dari bulan sebelumnya, yakni 2.933 orang, dengan jumlah kedatangan dan keberangkatan sebanyak 64 penerbangan.