Categories
Berita Berita KSP Uncategorized

Perpustakaan Semakin Dekat ke Masyarakat dengan Sepeda Lipat

JAKARTA – Raut wajah bahagia tampak pada Nirwan Ahmad Arsuka saat berkunjung ke Kantor Staf Presiden (KSP) di Gedung Bina Graha Jakarta. Pendiri Yayasan Pustaka Bergerak ini menerima hibah tujuh sepeda lipat pemberian CEO Damn! I Love Indonesia melalui KSP. Penyerahan sepeda lipat berlangsung hari ini Kamis, (10/12) di Gedung Bina Graha, Jakarta.

“Sepeda ini akan digunakan relawan untuk berkeliling mendatangi warga sambil membawa buku dan menggelar kegiatan literasi. Saat ini memang masih ada relawan yang berkeliling dengan berjalan kaki,” ungkap Nirwan.

Ia berharap sepeda lipat tersebut membuat para relawannya bisa bergerak dengan jangkauan yang lebih luas untuk berkeliling mendatangi warga yang membutuhkan akses perpustakaan. Nirwan merinci, dari 7 (tujuh) sepeda yang diterima Yayasan Pustaka Bergerak, beberapa di antaranya akan dikirim ke relawan yang berada di Jakarta, Cirebon, Sumedang, dan Lampung.

“Ini sepeda sangat membantu kami dan kalau dilihat dari model sepedanya pas digunakan untuk menjelajah masuk ke jalan yang sempit,” kata Nirwan.

Sejauh ini, Yayasan Pustaka Bergerak memiliki sekitar 3.000 perpustakaan dengan jumlah relawan yang mencapai hampir 20.000 di seluruh Indonesia. Saat ini sebagian besar relawan berjalan kaki, dan memanfaatkan berbagai alat transportasi yang ada untuk menyebarluaskan literasi. “Bahkan ada juga yang menggunakan kuda, seperti di Bima, naik becak hingga perahu untuk menjangkau ke wilayah-wilayah terpencil” jelas Nirwan.

Nirwan menambahkan, target Yayasan Pustaka Bergerak adalah orang yang kurang beruntung dan tidak bisa mengakses perpusatakaan. Terlebih, kata dia, perpustakaan di Indonesia itu banyak, tapi umumnya di kota besar. “Jadi banyak yang belum bisa mengakses, maka kami yang bergerak. Gerakan literasi masyarakat ini wujud nyata revolusi mental,” imbuh Nirwan.

Di sisi lain, Nirwan juga berharap program pengiriman buku gratis yang difasilitasi oleh PT POS dan direstui Presiden Joko Widodo bisa kembali hidup. Pasalnya, saat ini program tersebut dihentikan sementara terkait besarnya animo masyarakat yang ingin ikut serta meningkatkan literasi.

Dia pun menyarankan adanya keterlibatan dari BUMN lainnya melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR). “Apalagi, memang banyak BUMN yang juga ingin membantu. Hanya saja mereka perlu kejelasan dari sisi payung hukumnya,” tutup Nirwan.

Pada kesempatan yang sama, Ismail yang merupakan salah satu relawan Yayasan Pustaka Bergerak asal Bima, Nusa Tenggara Barat bercerita, di daerahnya memang masih banyak yang belum mendapat akses ke perpustakaan.

Hal itu pula yang mendorong Ismail untuk bergabung dengan Yayasan Pustaka Bergerak. Ismail pun berharap, bantuan seperti sepeda lipat bisa semakin mendorong semangat para relawan untuk mendatangi warga dalam upaya meningkatkan literasi baca.